Dimensi Muatan Listrik: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal
Dimensi Muatan listrik adalah salah satu konsep dasar dalam fisika yang berkaitan dengan sifat-sifat benda yang dapat menarik atau menolak benda lain. Muatan listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Muatan positif dihasilkan oleh proton, sedangkan muatan
negatif dihasilkan oleh elektron. Muatan netral adalah muatan yang tersusun
dari gabungan muatan positif dan negatif dalam jumlah yang sama.
Dimensi muatan listrik |
Pengertian Dimensi Muatan Listrik
Dimensi muatan listrik adalah ukuran yang menunjukkan
satuan dasar dari muatan listrik. Dimensi muatan listrik dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus kuat arus listrik, yaitu:
·
I=tq
Dalam rumus ini, I adalah kuat arus listrik, q adalah
muatan listrik, dan t adalah waktu. Kuat arus listrik adalah besaran yang
mengukur jumlah muatan listrik yang mengalir dalam suatu konduktor per satuan
waktu. Satuan kuat arus listrik dalam sistem internasional (SI) adalah ampere
(A), sedangkan satuan waktu adalah detik (s).
Dengan menggunakan rumus kuat arus listrik, kita dapat
menentukan dimensi muatan listrik sebagai berikut:
·
[q]=[I][t]
Karena [I]=A dan [t]=s, maka dimensi muatan listrik adalah:
·
[q]=As
Dimensi muatan listrik ini juga dikenal dengan nama coulomb
©, yang merupakan satuan muatan listrik dalam SI. Satu coulomb adalah jumlah
muatan listrik yang mengalir dalam satu detik pada konduktor yang memiliki kuat
arus listrik satu ampere.
Contoh Soal Dimensi Muatan
Listrik
Berikut adalah beberapa contoh soal yang berkaitan dengan
dimensi muatan listrik:
Sebuah baterai memiliki muatan listrik sebesar 1800 C. Berapa banyak elektron yang terdapat dalam baterai tersebut?
Jawaban:
Kita tahu bahwa nilai muatan listrik satu elektron adalah
−1,6×10−19 C. Jadi, jumlah elektron yang terdapat dalam baterai adalah:
n=eq
n=−1,6×10−191800
n=−1,125×1022
Jumlah elektron yang terdapat dalam baterai adalah −1,125×1022 elektron.
Sebuah lampu LED memiliki kuat arus listrik sebesar 20 mA. Berapa muatan listrik yang mengalir dalam lampu LED tersebut dalam waktu 10 menit?
Jawaban:
Kita tahu bahwa rumus kuat arus listrik adalah:
I=tq
Jadi, muatan listrik yang mengalir dalam lampu LED adalah:
q=It
q=(20×10−3)(10×60)
q=12
Muatan listrik yang mengalir dalam lampu LED adalah 12 C.
Sebuah partikel bermuatan listrik bergerak dengan kecepatan 5 m/s dalam medan magnet yang memiliki induksi magnetik sebesar 0,2 T. Jika gaya Lorentz yang dialami partikel tersebut adalah 0,1 N, berapa besar muatan listrik partikel tersebut?
Jawaban:
Kita tahu bahwa rumus gaya Lorentz adalah:
F=qvB
Dalam rumus ini, F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan
listrik, v adalah kecepatan, dan B adalah induksi magnetik. Jadi, muatan
listrik partikel adalah:
q=vBF
q=5×0,20,1
q=0,1
Muatan listrik partikel adalah 0,1 C.
Satuan dan Konversi Dimensi Muatan Listrik
Seperti yang telah kita ketahui, satuan dimensi muatan
listrik dalam SI adalah coulomb ©. Namun, ada juga satuan lain yang sering
digunakan dalam fisika, yaitu statcoulomb (statC) dan franklin (Fr). Satuan
statcoulomb dan franklin adalah satuan muatan listrik dalam sistem cgs
(centimeter-gram-second). Satuan statcoulomb dan franklin memiliki hubungan
sebagai berikut:
1 statC=1 Fr
Untuk mengkonversi satuan muatan listrik dari coulomb ke
statcoulomb atau franklin, kita dapat menggunakan rumus berikut:
q(statC)=q(C)×2,9979×109
Sebaliknya, untuk mengkonversi satuan muatan listrik dari
statcoulomb atau franklin ke coulomb, kita dapat menggunakan rumus berikut:
q(C)=q(statC)×3,3356×10−10
Berikut adalah beberapa contoh konversi satuan dimensi muatan listrik:
Konversi 5 C ke statcoulomb
·
q(statC)=q(C)×2,9979×109
·
q(statC)=5×2,9979×109
·
q(statC)=1,49895×1010
· Jadi, 5 C sama dengan 1,49895×1010 statC.
Konversi 100 Fr ke coulomb
·
q(C)=q(statC)×3,3356×10−10
·
q(C)=100×3,3356×10−10
·
q(C)=3,3356×10−8
·
Jadi, 100 Fr sama dengan 3,3356×10−8 C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Muatan Listrik
Muatan listrik tidaklah tetap, melainkan dapat berubah-ubah tergantung pada beberapa faktor, seperti:
1. Suhu
Suhu yang tinggi dapat menyebabkan elektron bebas bergerak
lebih cepat dan lepas dari atom-atom penyusun benda. Hal ini dapat mengubah
muatan listrik benda menjadi lebih positif atau lebih negatif, tergantung pada
jenis benda dan jumlah elektron yang lepas.
2. Gesekan
Gesekan antara dua benda dapat menyebabkan terjadinya
transfer elektron dari benda yang memiliki afinitas elektron lebih rendah ke
benda yang memiliki afinitas elektron lebih tinggi.
Afinitas elektron adalah kemampuan benda untuk menarik dan menahan
elektron. Benda yang memiliki afinitas elektron lebih rendah akan kehilangan
elektron dan menjadi bermuatan positif, sedangkan benda yang memiliki afinitas
elektron lebih tinggi akan mendapatkan elektron dan menjadi bermuatan negatif.
3. Induksi
Induksi adalah proses perubahan muatan listrik benda tanpa
adanya kontak langsung antara benda. Induksi terjadi ketika benda bermuatan
listrik didekatkan dengan benda netral. Benda bermuatan listrik akan
menimbulkan gaya tarik atau tolak pada elektron-elektron dalam benda netral,
sehingga benda netral akan terpolarisasi menjadi bermuatan positif di satu sisi
dan bermuatan negatif di sisi lain.
Jika benda netral dipisahkan menjadi dua bagian, maka
bagian yang bermuatan positif akan berlawanan dengan benda bermuatan listrik,
sedangkan bagian yang bermuatan negatif akan searah dengan benda bermuatan
listrik.
Demikianlah artikel yang saya buat tentang dimensi
muatan listrik. Saya harap artikel ini bermanfaat dan informatif bagi Kamu.
Terima kasih telah membaca artikel ini.
Post a Comment for "Dimensi Muatan Listrik: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal"
Post a Comment