Cara Pembagian Mcb untuk Instalasi Rumah Tinggal dan Gedung
Saat sedang merencanakan pembangunan rumah, instalasi listrik adalah hal paling utama yang wajib dipersiapkan sejak dini, mulai dari perencanaan gambar, biaya hingga pemasangan. Banyak orang yang salah langkah dalam pekerjaan ini, pada akhirnya di masa mendatang banyak masalah yang terjadi.
Pembagian Mcb Listrik |
Banyak faktor yang dapat menyebabkan instalasi listrik rumah tinggal bermasalah, salah satunya adalah tentang perhitungan daya listrik hingga pemilihan ukuran MCB rumah. Kali ini kami akan membahas bagaimana cara menentukan ukuran MCB yang tepat untuk instalasi rumah tinggal maupun gedung.
Contoh kasus, sebuah rumah mempunyai daya tersedia dari MCB utama yaitu 900 watt atau 4 Amper, pemilik rumah ingin melakukan pembagian instalasi agar kontrol pemakaian listrik dapat lebih mudah. Banyak kasus terjadi di lapangan teknisi tidak melakukan perhitungan dengan tepat, dan ini bisa merugikan pemilik rumah tersebut.
Jika MCB utama atau induk 4 Ampere lalu berapakah ukuran MCB pembagi yang harus digunakan?
Banyak kasus yang terjadi jika MCB utama menggunakan ukuran pembatas 4 Amper lalu MCB pembagi juga memanfaatkan ukuran MCB yang sama, tentu saja ini tidak akan dapat bekerja sesuai kebutuhan yang di inginkan, yaitu sebagai proteksi jarinagn instalasi listrik rumah tinggal maupun gedung.
Cara terbaik menentukan ukuran MCB pembatas adalah gunakan ukuran MCB pembagi lebih kecil daripada MCB utama, contoh MCB induk adalah 4 Amper, maka MCB pembagi yang harus digunakan adalah 2 Amper.
Rumus Grouping MCB Dalam Instalasi Listrik
Daya yang tersedia pada MCB 4 Amper adalah 900 Watt, jika di dalam sebuah rumah akan melakukan pembagian instalasi listrik, hanya dapat memanfaatkan 2 jalur instalasi yaitu menggunakan MCB ukuran 2 Amper.
MCB 2 Amper memiliki daya tersedia 450 watt, jadi total MCB pembagi adalah 900 watt. Pada saat salah satu MCB pembagi dilewati beban melebihi kapasitas, maka MCB akan otomatis memutus arus listrik.
Contoh kasus MCB 2 amper nomor 1 digunkan untuk keperluan instalasi lampu rumah dan 2 Amper lagi untuk stop kontak, maka per 1 MCB pembagi hanya dapat menyediakan daya listrik 450 Watt, jika lebih maka salah satu MCB akan turun dengan sendirinya.
Masalah umum yang sering terjadi adalah korsleting listrik, contoh unit MCB di jalur lampu penerangan mengalami masalah dan menyebabkan MCB 2 Amper memutus arus, maka hanya MCB ini lah yang akan OFF total tanpa menganggu MCB 2 Amper stop kontak dan MCB induk 4 Amper.
Begitu juga sebaliknya, jika MCB 2 Amper stop kontak mengalami kerusakan yang dapat mengakibatkan unit MCB trip, hanya MCB stop kontak saja yang akan memutus arus tanpa mengganggu MCB 2 Amper lampu dan MCB induk 4 Amper.
Untuk contoh rumus perhitungan dasar dalam pembagian jalur instalasi listrik gedung adalah sebagai berikut:
Untuk mengkonversi nilai Amper ke Watt, kita wajib mengetahui berapa nila Volt sebuah tegangan instalasi listrik di lokasi kita, karena Voltase listrik di setiap negara berbeda-beda.
Daya (Watt) = Tegangan (Volt) × Arus (Ampere)
Jika kita hanya memiliki data nilai Amper, maka tidak akan mungkin dapat menghitung dalam satuan watt, untuk di Indonesia satuan Tegangan listrik atau Volt adalah 220 Volt.
Daya (Watt) = 220 V × 4 A = 880 watt
Daya (Watt) = 220 V × 2 A = 450 watt
Penutup
Fungsi utama dari MCB adalah sebagai proteksi listrisk jika terjadi korlseting listrik dan beban berlebih, namun banyak orang yang hanya sebatas difungsikan untuk sakelar pemutus arus, memang kuat namun tidak digunakan sebagaimana mestinya.
McbListrik.com adalah sebuah perudahaan yang bergerak dalam bidang elektrikan dan mekanikal, kami melayani jasa istalasi listrik termasuk dalam pemasangan MCB maupun perakitan berbagai jenis panel listrik seperti panel kontrol, pembagi, distribusi dan panel otomatis genset. Segera hubungi kami jika melalui halaman kontak, layanan 24 jam di seluruh indonesia.
Post a Comment for "Cara Pembagian Mcb untuk Instalasi Rumah Tinggal dan Gedung"
Post a Comment